Jumat, 25 Oktober 2013

Untuk Apa UpDate Status ???(Renungan Untuk Facebookers)

Bagi para pengguna Facebook, tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah "update status". Setiap hari, bahkan setiap jam selalu ada kalimat-kalimat baru untuk dikirimkan ke "beranda" teman-teman sesama Facebookers. Bahkan, jarang kita temukan adanya kalimat yang persis sama antara "status" seorang teman dengan teman yang lainnya. Sangat kreatif!

Lantas, mengapa kita jadi "kecanduan" untuk meng-update status? Salah satu alasannya yaitu sebagaimana yang difirmankan Allah dalam surat Al-Ma'arij ayat ke-20 yang terjemahannya:

"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir" (QS. Al-Ma'arij: 19).
Pada ayat selanjutnya, Allah menjelaskan: "Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat." (QS. A1-Ma'arij: 20-22).

Nah, apakah kita termasuk di dalamnya? Allahua'lam.

Saat kita sedang mendapatkan nikmat dari Allah SWT, ada dua reaksi yang biasanya muncul dari kita: Ada yang bersyukur dan ada yang kufur. Yang bersyukur, minimal mengucapkan hamdalah saat mendapatkannya, lalu sebagian ada yang langsung meng-update status dengan kalimat syukur tersebut sebagai luapan kegembiraan. Yang kufur, salah satunya dengan menyombongkannya di hadapan khalayak, naudzubillah.

Lain halnya jika kita mendapatkan cobaan dari Allah. Sebagian dari kita ada yang menyikapinya dengan senantiasa bersabar dan tawakkal, namun tidak sedikit pula yang bahkan sampai suuzdon kepada Allah, astaghfirullah.
Begitulah sekelumit fenomena disekitar kita. Dan fenomena tersebut kadang diungkapkan melalui status di Facebook, seperti status beberapa teman yang saya kutip berikut:
"*alhamdulillah sampai sumbar lagi.."
"innalillahi :'("
"haaah...kecewa lg :(
"enaknya ngapaeen eaaaa?...
"sepi gini....gak ada yg nemenin...hikzzz"
doesn't need to dream for it.hopefully this is the last time.. "
"Ku rasakan bahagia setelah lebaran..!"
Dan masih banyak lagi....status2 lainnya....

Di lain hal, manusia juga cenderung ingin diperhatikan. Saat kita update status, tentunya kita mengharapkan respon dari teman-teman berupa "jempol" sebagai tanda suka atau mengomentarinya jika diperlukan.
Namun demikian, hal yang sepatutnya kita renungkan adalah: Sejauh mana manfaat atau bahkan mudhorat yang bisa kita dapatkan dari "update status"? Mari kita evaluasi sejenak.

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam.." (Riwayat Bukhori dan Muslim)

Dari hadits diatas, kita hanya mendapati dua pilihan: berkata yang baik atau diam, tidak ada pilihan ketiga.

Kembali ke "status".
Status juga bisa dimaknai sebagai "perpanjangan tangan" dari lidah kita. Saat kita tidak bisa berbicara dengan orang banyak yang berjauhan, kita gunakan media, diantaranya dengan menelepon, pesan singkat (SMS), termasuk dengan meng-update status di Facebook. Jadi, bisa kita simpulkan (sekali lagi) bahwa status di Facebook merupakan "perpanjangan tangan" dari lidah dan mulut kita.

Berkaitan dengan hadits diatas, juga dapat kita pahami bahwa untuk meng-update status, juga harus dengan (hanya) dua pilihan: status yang baik, atau tidak sama sekali.
Update-lah status dengan kebaikan! Itu kata kuncinya.

Bayangkan, akun kita yang memiliki teman ratusan bahkan ribuan akan membaca kebaikan setiap harinya. Misalnya, saat kita update dengan kalimat: "Teman-teman, sudah sholat Dzuhur?" atau, "Yuk Sobat, sebelum tidur tilawah dulu". Dari kalimat tersebut, kita tidak pernah mengetahui ada berapa banyak teman kita yang ternyata melaksanakan apa yang baru saja kita sampaikan. Kalaupun misalnya tidak ada yang tergugah dengan perkataan kita di status, toh insya Allah tetap akan ada pahala untuk kita, karena yang dinilai Allah adalah ikhtiar kita, sedangkan hasilnya adalah hak Allah.

Rasulullah SAW bersabda, "Setiap yang ma'ruf adalah sedekah, dan orang yang menunjukkan jalan kepada kebaikan (akan mendapatkan pahala) seperti pelakunya." (HR. Bukhari nomor 374 dan Muslim nomor 1005), subhanallah!

Oleh karena itu, mari kita menjadi orang yang beruntung, yaitu orang yang saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran (QS. Al-'Ashr). Mari kita update status dan kiriman-kiriman lainnya dengan kebaikan-kebaikan, seperti: nasehat-nasehat, motivasi Islami, ayat al-Quran atau hadits, informasi-informasi yang bermanfaat untuk ummat dan kebaikan lainnya, dan mari tinggalkan perkataan dan ketikan yang tidak berguna!
Semoga ikhtiar kita diridhoi-Nya.
Allahua'lam.

Oleh hamba yang miskin ilmu: Muhammad Hidayat.
Mentor (kakak asuh) Forum Silaturrahim Remaja Masjid Muthmainnah POLDA Riau (FSRMM).
sumber :
http://m.facebook.com/note.php?note_id=10150282936969786&_mn_=10&p=10
Read more »

Jumat, 04 Oktober 2013

Cuci SMS


Berbagi makna dalam rangkaian kata-kata...



Ajal Seseorg itu sperti yg tlh d'takdirkn Alloh...qt tak pernah tw kpn ia datang...ttpi pasti tiba...

Hidup adalah pembelajaran, kita pernah dilukai & pernah melukai...tp krn qt belajar ttg bagaimana cara menghargai, menerima, berkorban dan memperhatikan..

Jika kata adalah sepotong hati, maka ilmu adalah cindera jiwa. Apa kita tidak ingin belajar dari ayahanda Ibrahim dan bunda Hajar tentang taqwa, sabar dan ikhlas dalam perjuangan. Teguhlah disaat yang lain rapuh. Bersabarlah karena setiap luka akan bermakna. Dan bergeraklah karena Allah, Rasul dan orang mukmin
Malam selalu merindukan pejuang-pejuang khalwat yang meneteskan air mata karena raja’, khauf, dan mahabbah. Jika Dia tebarkan cintanNya untuk setiap doa kita. Maka tiada pilihan selain berharap dan menangis. 
Kemenangan itu adalah pilihan bukan keberuntungan/kebetulan semata. Kemenangan itu bukan (saja) hasil memuaskan tapi proses yang benar. Kemenangan adalah keniscayaan bagi kita
Rabb, alasan pergerakan kami adalah Engkau, alasan ukhuwah kami adalah ENgkau, alasan kami bersatu adalah Engkau.Maka peliharalah jama’ah ini dan keberkahan syura dengan kekuasaanMu
Kemenangan bukanlah banyaknya kursi yang diraih, bukan banayak suara yang diperoleh, tapi kemenangan sejati adalah kemenangan hati rakyat Indonesia(HNW)
Allah mensyukuri orang yang bersyukur pada-Nya dan orang yang beriman dalam hatinya, lalu Ia memberitahukan bahwa hamba itu akan mendapat pahala yang sangat banyak
Kunci kemualiaan adalah TAAT kepada Allah dan RasulNya. Kunci kemenangan dan keberuntungan adalah SABAR. Kunci keberhasilan adalah DO’A
Inti ilmu adalah kejelasannya dan buahnya keselamatan. Inti kebersihan diri adalah qana’ah dan buahnya adalah rasa lapang. Inti dari sabar adalah menahan diri dan buahnya adalah kemenangan. Inti amalan adalah kesesuaian dan buahnya adalah kesuksesan. Dan puncak kemuliaan segala sesuatu adalah kejujuran
Murid aristoteles; APa yang harus saya lakukan? saya tidak memiliki ketekunan untuk membaca. Dan tidak mempunyai kesabaran terhadap kelelahan dan kejenuhan belajar. Aristoteles; kalau demikian tidak ada jalan bagimu kelak, kecuali harus  sabar menghadapi kesengsaraan dan kebodohan
Apabila seorang hamba selalu menyegerakan hak Allah atasnya, maka bagaimanalah Allah akan menunda memenuhi hak hamba itu
Jika anda ingin membiasakan sesuatu dalam hidup anda, maka latihlah dengan memaksakan sesuatu itu dalam diri anda secara rutin selama 30 hari
Amanah ibarat musuh, jangan dicari.Tapi jika ketemu jangan lari. Amanah ibarat kiriman orang tua, datang sebelum kita kehabisan. Amanah ibarat maut, datangnya tidak pernah menunggu kesiapan kita. Pun amanah sekecil titik-titik itu akan berhimpun menjadi garis-garis sketsa lukisan kemenangan
Biarlah Allah saja yang menyemangati kita. Sehingga tanpa sadar setiap peristiwa menjadi teguran atas kemalasan kita. Cukuplah Allah saja yang memelihara ketekunan kita, karena perhatian manusia terkadang menghanyutkan keikhlasan. Semoga Allah menjadikan kita pribadi yang bermakna, pribadi yang saat berbaur. Ia mampu menyemangati yang lain dan saat sendiri ia mampu menguatkan dirinya sendiri
Kita tak sanggup selamanya terluka, tapi ingatlah setiap tetesan air mata itulah mahar kita menuju surga. Bia aditanya kenapa kesabaran itu pahit? Jawabannya karena surga itu manis.

Jika kita amencintai seseorang karena kebaikan dan prestasinya, itu bukan CINTA tapi KAGUM. Jika kita mencintai sesorang karena fisiknya, itu bukan CINTA tapi NAFSU,
Jika Kita mencintai seseorang karena dia pernah membantu kita, itu bukan CINTA tapi TERIMAKASIH
Jika kita mencintai sesorang karena Allah, itulah CINTA sesungguhnya

Senang dan sedih, berat atau ringan, indah atau buruk. Itu hanyalah sugesti relatif terhadap keluasan hati. Allah tidak akan memebani kita melebihi kemampuan kita, karena Ia lebih tahu dari diri kita
Kesuksesan adalah 90% kedisplinan, 10%bakat. Banyak beralasan adalah ciri kemalasan, banyak kata maaf adalah ciri kebodohan
Kebiasaan Rasulullah SAW ketika sedang jenuh dan lelah dalam berjuang adalah sholat 2 rakat(shalat sunah mutlak) atau tilawah
Selamatkanlah hatimu maka engkau akan menyelamatkan segalanya
Akar dari semua bentuk kesyirikan adalah cinta yang keliru. Sedangkan hakikat ibadah hamba kepada Allah tidak bisa diperoleh dalam kesyirikan cinta (Ibnu Qayyim)
Sesungguhnya mereka sebelum itu telah berjanji kepada Allah, mereka tidak akan mundur, dan perjanjian dengan Allah akan diminta pertanggungjawabannya (QS.33:15)
Kepuasan terletak dalam upaya bukan dalam pencapaian. Upaya penuh merupakan kemenangan penuh (Mahatma Gandhi)
Tidak ada hati yang menderita mengejar impian, karena setiap detik pengejaran adalah detik pertemuan dengan Tuhan dan keabadian (Paulo Coelho)
Jika anda ingin menjadi orang yang luar biasa, tidak akan bisa jika anda hidup seperti orang biasanya hidup. Terbaik dalam berusaha akan membuat anda menjadi yang terbaik. Berbedalah, maka kau akan dikenal
Para wali Allah jika menempuh perjalanan yang sulit mereka justru optimis. sedangkan jika mereka melewati perjalanan yang mudah mereka malah khawatir (Wahb bin munabbih)

Kemenangan adalah keberhasilan menghadapi tantangan. Tantangan adalah cara pandang kita terhadap sebuah peluang. Peluang adalah pemanfaatan kesempatan. Menyia-nyiakan kesempatan adalah menyia-nyiakan kemenangan
Dia mengetahui pandangan mata yang berkhianat dan apa yang disembunyikan oleh hati (QS.Al-Mu’min 19). Adalah fitrah memliki kecenderungan terhadap lawan jenis, tapi mengelolanya agar tidak menimbulkan fitnah dan pelanggaran adalah bukti cinta pada Allah. Sungguh berdusta orang yang mengaku cinta pad allah tapi tidak mmperhatikan larangannya. Mari tengok hati, apakah kita berdusta?

Kehidupan Rumah Tangga adalah kehidupan "kerja". Diwarnai beban-beban dan kewajiban-kewajiban. Landasan Rumah Tangga bukan semata kesenangan dan romantika, melainkan saling menolong, saling menyempurnakan, saling mengasihi, dan saling membesarkan hati untuk menanggung beban hidup. (Hasan Al-Banna)

*dari berbagai sender.. oleh-oleh ‘bebersih’ HP
Read more »

Selasa, 01 Oktober 2013

10 Kesalahan Orang Tua Dalam Mengasuh Anak



Sebagai orang tua, Anda tentu menginginkan yang terbaik untuk buah hati Anda. Anda akan melakukan segala cara agar mereka dapat menjadi anak yang baik dan berguna di masa depan. Terkadang sikap orang tua menjadi berlebihan, bukannya membuat anak menjadi nyaman tapi mereka bisa menganggap Anda sebagai musuh. Simak kesalahan orang tua dalam mengasuh anak dilansir magforwomen.


1. Memenuhi semua permintaan anak
Sebagai orang tua Anda tentu perlu menuruti permintaan anak. Tapi jika terlalu sering bahkan sampai pada hal-hal yang bisa mendorong anak untuk bersikap tidak baik itu adalah kesalahan. Anak bisa menjadi sangat manja dan tidak mandiri di kemudian hari.


2. Tidak menghabiskan waktu dengan anak

Yang dibutuhkan anak dari orang tua sejatinya adalah perhatian dan perlindungan. Jika Anda terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan atau urusan pribadi sampai mengabaikan anak, mereka akan merasa kesepian dan bisa salah pergaulan.


3. Kemarahan yang tidak tepat
Terkadang orang tua wajib memarahi anaknya yang berbuat salah. Tapi hal itu harus dilakukan dalam waktu da situasi yang tepat. Sering kali orang tua memarahi anaknya di depan umum atau di depan teman-temannya. Ini akan membuat anak Anda merasa malu dan rendah diri.


4. Memiliki harapan terlalu tinggi

Sebagai orang tua Anda boleh saja memiliki harapan positif pada anak. Tapi tak sedikit orang tua yang memiliki harapan terlalu tinggi sampai-sampai tidak rasional dan sulit diwujudkan oleh anak. Hal ini akan menjadi beban tersendiri pada anak.


5. Membandingkan mereka dengan anak-anak lain
Anak mana yang ingin dibandingkan dengan orang lain. Ingat, potensi tiap anak tentu berbeda. Jika ada anak teman Anda yang pandai menari, bukan berarti anak Anda juga jago menari. Bisa saja anak Anda memiliki bakat di bidang lain.


6. Tidak mendengarkan mereka

Ini yang juga sering dilakukan orang tua pada anaknya. Terkadang anak sering bercerita hal yang mungkin terdengar konyol dan tidak rasional. Namun bukan berarti Anda tidak mendengarkannya. Anda harus mendengarkan apa saja yang dibicarakan oleh anak. 


7. Tidak mempraktekkan apa yang Anda katakan
Terkadang banyak orang tua yang suka berkata seperti "Papa rajin bangun pagi" tapi nyatanya tidak demikian. Anda suka bangun di siang hari. Secara tidak langsung Anda sudah membohongi dan memberi contoh yang tidak baik pada anak.


8.Suka berjanji tapi tidak ditepati
Ini dia sikap yang sangat buruk dan dibenci oleh anak. orang tua sering menjanjikan suatu hal kemudian tidak menepatinya Hal tersebut akan membuat si anak kecewa dan tidak percaya lagi pada Anda.


9. Over protektif
Orang tua memang tahu apa yang dibutuhkan anak. Mereka sudah pernah menjadi anak-anak sehingga tahu mana yang terbaik dan yang tidak baik untuk anak. Sehingga mereka jadi over protektif. Sikap ini justru membuat si anak akan membangkang. Jadilah orang tua yang bijak.


10. Tidak menjadi teman mereka
Anda harus bersikap sebagai seorang teman dan membuat mereka merasa nyaman di hadapan Anda. Jangan sampai mereka lebih nyaman dengan teman-temannya dibanding dengan Anda.
Jadilah orang tua yang bijaksana agar anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang baik.


(merdeka/26/9/13)
Read more »