Kita tak pernah tahu kapan cinta datang, atau sekedar
hinggap sebentar. Ia terlalu tiba-tiba untuk kita rasakan. Bisa muncul pada
saat yang terlalu sederhana sampai keadaan rumit sekalipun.
Kata pujangga,.. cinta letaknya di hati. Meskipun
tersembunyi, namun getarannya tampak sekali. ihhiirr…gitu yaa @_@
Cinta begitu manis, semanis coklat saat kita memakannya.
Namun, jika banyak porsi, yang manis-manis itu bisa menyakiti. Huft, !!!,
kasihan si cinta,..yang begitu suci harus terkotori. Bagaimana ini??,.. :(
Ya,..mengolah cinta
memang sulit. Sesulit matematika, fisika
atau kimia, apalagi kalau sudah masuk soalnya . Tetapi, saat uraian ilmunya
kita pelajari dengan ‘happy’,
logaritma yang tak terungkap akan mudah teratasi, asal usul “E=mc2”
jadi mudah dimengerti dan
perhitungan laju reaksi pun akan terbukti. Lho…apa hubungannya ??hehe… :D
Yang jelas segala sesuatu itu perlu ilmu dan untuk
mendapatkannya kita harus banyak cari tahu. Ya iyalah…Yuk marii…. :p.
Huft !, bosan rasanya jika jatuh cinta dikaitkan dengan
merah jambu. Kasihan warna itu…mungkin sudah tidak trend lagi karena sekarang sudah makin banyak warnanya atau pun
rasanya. (kok kayak permen?)
*mulai serius nih!
Bismillah…
Akhwatfillah,
Sungguh…Tarbiyah ini mengajarkan Kita,..Kita – Aku dan
dirimu – untuk semakin dewasa. Dewasa menjalani kehidupan ini yang makin banyak
guncangan dan godaan. Aku mungkin tak pantas, tepatnya ‘’tak layak’’ untuk menulis tentang hal ini. Karena Aku pun sadar,
diri ini masih dalam ‘perbaikan’ dan terus belajar mencintai dien yang makin hari semakin indah.
Tulisan ini ditujukan untuk mengingatkan dirimu dan terutama
diri ini sendiri, sungguh ingin
sekali berbagi ilmu yang masih sangat sedikit ini dalam kebaikan. Hmm, Jadi
teringat ayat-Nya ;
“ Demi masa, sesungguhnya manusia itu dalam kerugian, kecuali orang –
orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasehat – menasehati supaya
menaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menaati kesabaran “
(QS. Al-‘Ashr : 1-3).
Kebaikanlah yang ingin ku cari … :)
Saudaraku Muslimah yang InsyaAllah di Rahmati Allah,..
Cinta kepada lawan jenis adalah fitrah, ia adalah rasa
‘aneh’ yang Tuhan berikan kepada kita, manusia. Bahagia saat bisa sekedar
melihatnya dari jauh, rindu saat tak terdengar kabarnya beberapa hari, resah
saat dia dekat dengan yang lain dan selalu ingin tahu segala sesuatu yang up-date tentangnya..
kita pun perlu ilmu dalam cinta itu untuk ‘rem kendali’. Ada
waktunya kita untuk merasakanya secara utuh dengan limpahan pahala yang Allah
beri.
Dalam istilah gaul jaman sekarang, banyak yang menyebutkan
bahwa perempuan selalu galau jika
berhubungan dengan masalah ‘cinta’pada si ‘dia’. Hingga permasalahan tersebut
begitu pelik bahkan sangat mengganggu kehidupan sehari-hari. Adapun yang sampai rela mengorbankan harga diri
demi ‘bukti’ cinta pada seseorang yang belum halal baginya. Naudzubillah….
Ingatlah selalu Firman-Nya yang tertulis jelas,
Bismillahhirrahmanirrahiim…
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk
laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang
keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan
laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” (Qs. An-nur:
26)
Tidakkah kita berfikir bahwa jodoh
adalah cerminan dari diri kita?, Tuhan telah berjanji bahwa perempuan yang baik
hanya untuk laki-laki yang baik, begitu juga sebaliknya. Tentunya kita sebagai
hamba-Nya harus terus berikhtiar, memperbaiki diri ini dari waktu ke- waktu,
karena sungguh,..kebaikan sekecil apapun di mata Allah adalah mulia dan
berpahala. Kebaikan kecil yang
diistoqomahkan adalah langkah awal untuk menapaki kebaikan - kebaikan kita
selanjutnya. Jangan pernah putus asa…
Ingatlah buku Arif Nur Salim atau biasa dikenal Salim A. Fillah, NPSP
(Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan), di cover bagian belakang buku itu
tertulis :
“Alangkah seringnya, mentergesai kenikmatan tanpa ikatan, membuat
detik-detik di depan terasa hambar. Belajar dari ahli puasa, ada dua
kebahagiaan baginya. Saat berbuka, dan saat Allah menyapa lembut memberikan
pahala. Inilah puasa panjang syahwatku. Kekuatan ada pada menahan. Dan rasa
nikmat itu terasa, di waktu buka yang penuh kejutan. Coba saja, kalau Allah
yang menghalalkan, setitis cicipan surga, kan menjadi shadaqah berpahala.”
Karena bagi lelaki shalih, ketika ia jatuh cinta pada wanita,
pilihannya hanya 2: segera meminangnya atau mempersilakan lelaki shalih lain
yang menjemputnya. Karena baginya, tidak pantas bermain dengan hawa nafsu dan
janji yang tak pasti.
Teruslah belajar, memperbaiki diri kita, tak ada kesia-siaan
menuju kebaikan,
Semoga kelak Allah mempertemukan kita dengan seseorang yang ‘layak’
di waktu yang tepat. InsyaAllah...Semua akan indah pada waktunya,..jika kita belum diijinkan Allah memilikinya di dunia dan lebih dulu menghadap-Nya, kelak Dia akan memberikanya di Akhirat..InsyaAllah...InsyaAllah...
Salam Manis dariku, semoga Allah selalu ada disetiap langkah kita,...