Kalimat pembuka yang pasti sering sekali kita dengar..
mungkin,
saat ini kita jengah dengan kalimat ini
Tapi,
coba sejenak buka buku harian lama kita
kita akan tersenyum simpul,
bahkan barangkali tertawa terbahak
Rekam jejak melalui tulisan memang bentuk dokumentasi paling efektif
untuk bisa menjadi sarana refleksi dan juga evaluasi
Dulu mungkin kita akan berpikir konyol banget, knpa siy harus curhat di buku Diary..
Gaya ABG bgt ya curhat curhit di buku harian..
Beberapa waktu ini,
mencoba berhenti sejenak
sembari
mengumpulkan Diary-diary sejak SMA sampai saat ini
yang ternyata merekam banyak sekali kejadian..
dan,
Diary-diary inilah yang kala lelah bisa menjadi salah satu jalan memberikan spirit untuk selalu bersyukur akan nikmat keimanan dan hidayah hingga saat ini..
Diary-diary inilah yang kala jenuh mengajarkan bahwa skenario Allah kepada hamba-Nya itu sangat indah..
Diary-diary ini yang mengembalikan memori-memori tentang kebahagiaan untuk menghapus kesedihan..
dan ternyata
diary-diary ini memberikan nasihat pula tentang sebuah peristiwa
pada masa depan yang pasti akan kita lalui semua
hari dimana
tidak ada satu orangpun yang mampu untuk berlari ataupun menutup-nutupi
semua akan terbuka dengan sempurna
membaca buku harian yang hanya merekam sedikit peristiwa saja
membuat menjadi malu hati
membuka kembali banyak hal tentang khilaf diri
Wahai diri
betapa banyak kesalahan dan kelalaian yang telah engkau lakukan
Mengapa sombong tetap dalam kemaksiatan
Membuka dan meresepi kejadian yang tertuang di buku harian seolah simulasi akan kejadian di hari akhir nati
dimana setiap orang akan diberikan dan dipertunjukkan buku catatan amal kehidupannya
“Dan
diletakkan kitab(catatan amal), lalu engkau akan melihat orang yang
berdosa merasa ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan
mereka berkata, “Betapa celaka kami, kitab apa ini, tidak ada yang
tertinggal, yang kecil dan yang besar melainkan tercatat semuanya,” dan
mereka dapati (semua) apa yang telah mereka kerjakan(tertulis). Dan
Tuhanmu tidak menzalimi seorang jua pun. “
(QS. Al-Kahf:49)
ah..
ingin menutupi muka tapi pasti percuma
rasa malu itu barangkali tak hanya membuat wajah ini menjadi memerah
bahkan seluruh sendi terasa ikut meluruh
Ingin rasanya kembali ke dunia tapi tak akan bisa..
Waktu yang sudah pergi tak akan mungkin akan kembali
kembali merenung ke dalam diri
diletakkan dimanakah kelak buku catatan kehidupan akan diberikan?
lalu konsekuensi apa yang akan diterima dari semua itu?
“Pada
hari itu kamu dihadapakan (kepada Tuhanmu), tidak ada sesuatu pun dari
kamu yang tersembunyi (bagi Allah). Adapun orang-orang yang diberikan
kitab di tangan kanannya, maka ia berkata, “ambillah, bacalah kitabku
(ini). Sesungguhnya aku yakin, bahwa (suatu saat) aku akan menerima
perhitungan terhadap diriku”. Maka orang itu berada dalam hidupan yang
diridhai, dalam surga yang tingi, buah-buahan yang dekat, (kepada meraka
dikatakan), “Makan dan minumlah dengan nikmat karena amal yang telah
kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.”
(QS. AL-Haqqah: 18-24)
(QS. AL-Haqqah: 18-24)
ataukah
“Dan adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kirinya, maka dia berkata, “alangkah baiknya jika kitabku (ini) tidak diberikan kepadaku. Sehingga aku tidak mengetahui bagaimana perhitunganku, wahai, kiranya (kematian) itulah yang menyudahi segala sesuatu. Hartaku sama sekali tidak berguna bagiku. kekuasaanku telah hilang dariku.” (Allah berfirman), “Tangkaplah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta. Sesungguhnya dialah orang yang tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar. Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin. Maka pada hari ini di sini tidak ada seorang teman pun baginya.”
(QS. Al-Haqqah 25-35)
1 komentar:
so like this..
Posting Komentar